Beranda | Artikel
Jadikanlah Kemarahanmu Ibarat Garam Bagi Masakan
Sabtu, 4 Juni 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Jadikanlah Kemarahanmu Ibarat Garam Bagi Masakan merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Mendidik Anak Tanpa Amarah. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 30 Syawal 1443 H / 31 Mei 2022 M.

Jadikanlah Kemarahanmu Ibarat Garam Bagi Masakan

Jadikanlah kemarahanmu ibarat garam bagi masakan. Yaitu ada marah yang dibutuhkan tapi tetap masih dalam koridornya dan membawa suatu manfaat bagi kita. Disana disebut “Marah karena Allah”.

Sebenarnya orang tua manapun tidak ada yang punya keinginan untuk marah, apalagi kepada anak-anak mereka. Tapi kita sadar kita adalah manusia. Manusia adalah makhluk yang lemah. Dan yang paling lemah dari manusia itu adalah hatinya. Mengapa setan menyasar hati manusia? Karena itu adalah titik terlemah manusia. Dan Allah menegaskan di dalam Al-Qur’an:

…وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا

“Dan manusia diciptakan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa`[4]: 28)

Oleh karena itu wajar jika tidak ada satupun di antara kita yang tidak pernah marah kepada anaknya. Walau akhirnya kita sadar dan menyesali kemarahan itu. Atau kemarahan itu menimbulkan mudharat yang lebih besar lalu kita pun menyesalinya. Itulah tabiat manusia yang selalu melakukan kesalahan.

كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ

“Semua Bani Adam pasti melakukan kesalahan.”

Tidak ada yang tidak berbuat salah. Bahkan dalam hadits yang lain Nabi menegaskan:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ لَمْ تُذْنِبُوا لَذَهَبَ اللَّهُ بِكُمْ، وَلَجَاءَ بِقَوْمٍ يُذْنِبُونَ ، فَيَسْتَغْفِرُونَ اللَّهَ فَيَغْفِرُ لَهُمْ

“Demi Dzat yang diriku berada ditanganNya, kalau seandainya kamu tidak berbuat dosa niscaya Allah akan melenyapkan kamu dan Allah akan mendatangkan kaum lain yang berbuat dosa, lalu mereka pun minta ampun kepada Allah, dan Allah pun ampuni dosa mereka.” (HR. Imam Muslim)

Lihat juga: Makna Hadits Jika Kalian Tidak Berbuat Dosa Allah Akan Hilangkan Kalian

Begitulah manusia tempatnya salah dan lupa. Namun tentunya Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kepada manusia qudrah (kemampuan) dan iradah (kehendak). Oleh karena itu sebagai orang tua kita harus benar-benar mengerahkan segenap kemampuan untuk bisa mengelola emosi sebaik mungkin. Hingga kalaupun kita emosi/marah kita dapat ini menunjukkan marah itu dalam bentuk yang benar dan dalam porsi yang tepat. Sehingga marah kita menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Sebagian orang tua mungkin marah dengan mengekspresikannya dalam bentuk yang buruk. Memukul, melontarkan kata-kata yang tidak baik, bahkan mungkin mengusir dan lain sebagainya. Orang tua seperti itu menunjukkan marah mereka dalam bentuk yang buruk.

Sebagian orang tua lainnya marah dan menunjukkan amarah itu dalam bentuk yang bermanfaat. Contohnya kita marah kepada anak dan memberikan nasihat. Kita berbicara kepadanya dengan lemah lembut dan menegurnya dengan baik. Sementara di dalam hati kita sebenarnya telah tersimpan marah. Tapi kita tunjukkan marah itu dalam wujud yang tepat. Sehingga marah itu bermanfaat bagi kita dan bagi anak.

Itulah dia pentingnya memiliki kemampuan untuk bisa mengelola emosi sebaik mungkin. Hingga kalau pernah marah, jadikan marah itu ibarat garam bagi masakan. Kadarnya cukup sedikit saja, jangan berlebihan.

Ada disana orang tua yang terlalu berlebihan marahnya. Setiap hari marah, tidak ada hari tanpa marah. Ini membuat marah itu kehilangan wibawa. Dan anak sudah terbiasa dengan marah orang tuanya. Maka kita perlu menahan diri hal yang berlebihan seperti ini.

Anak memang bisa berbuat salah setiap hari. Namun ada momen yang perlu kita tunjukkan marah kita dalam bentuk nasihat. Terkadang cukup kita tegur dengan teguran ringan. Tentu kita melihat dari kadar kesalahannya.

Bagaimana kajian lengkap tentang jadikanlah kemarahanmu ibarat garam bagi masakan? Mari download dan simak mp3 kajiannya.

Download mp3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/51754-jadikanlah-kemarahanmu-ibarat-garam-bagi-masakan/